Kamis, 06 Oktober 2016

Kepemimpinan dan Filosofi Jari Jemari

Apakah Anda dilahirkan dengan kualitas kepemimpinan atau dapatkah memilikinya dengan belajar dan meniru? Kepemimpinan dapat diajarkan dan bahkan dicontoh setelah orang tahu dan kagum. Namun pemimpin besar berasal dari suatu karakter dan disiplin menjadi jenis orang yang dihargai dan dikagumi orang.
Pemimpin besar punya legalitas yang jauh lebih bagus daripada yang dimiliki orang yang dipimpin. Keterampilan pemimpin besar adalah memotivasi orang menjadi seorang pemimpin. Pemimpin besar tidak memerlukan peristiwa yang terjadi sekali-sekali. Mungkin bisa berupa kejadian berkelanjutan di seluruh negara atau organisasi jika Anda menyadari bahwa pemimpin besar berarti terlebih dahulu menjadi orang besar. Perbedaan yang disorot adalah ada banyak pemimpin yang baik dan bahkan efektif. Namun dunia perlu kebesaran dari berbagai perspektif untuk mendorong Anda keluar dari realita sukses dan masuk ke khasanah signifikansi.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu membuat perubahan dalam lingkungannya, namun perubahan itu hanya mampu dilakukan dengan kerja keras dan kerja sama antara yang dipimpin dan sang pemimpin, karena tanpa adanya kerjasama antar keduanya maka perubahah itu mustahil untuk diwujudkan.
Apabila seorang pemimpin ingin menjalin kerja sama antara yang dipimpin, maka pemimpin tersebut harus berkarakter dan memegang suatu prinsip seperti jari jemari, dimana Jari jemari adalah suatu bagian tubuh yang berada pada tangan dan kaki baik yang kiri maupun kanan. Jari terdiri dari beberapa ruas tulang yang diselimuti oleh daging atau otot, Pada manusia normal jari berjumlah lima, yaitu jempol, telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking, dan masing-masing jari memiliki filosofinya tersendiri. 
1. Si gemuk jempol adalah yang selalu berkata baik dan menyanjung, namun terkadang ia       pun bisa memberikan predikat buruk;
2. Si telunjuk adalah ia yang suka memerintah dan mengarahkan sesuatu;
3. Si jari tengah adalah si penengah dan adil;
4. Si jari manis yang menjadi teladan, baik karena sifatnya yang penyabar;
5. Si kelingking yang pendamai, karena menjadi pendamai di kala bermusuhan. Kelingking       juga punya sifat lemah dan penurut. 

Perbedaan ini membuat jari jemari tetap bersatu meskipun punya perbedaan sifat namun tetap bersatu dan harmonis. keharmonisan mereka itulah yang bisa menciptakan kekuatan besar untuk mencapai tujuan.

Filosofi jari jemari inilah yang sejatinya harus dimiliki oleh seorang pemimpin, di mana dia bisa menjadi penyemangat dan sumber inspirasi, pandai mengarahkan, adil dan jujur, santun, dan juga mampu menjalin dan menjaga silaturrahim.

Semoga pemimpin yang diberi amanah memipin negeri ini memiliki sifat dan karakter seperti jari jemari, sehingga apa yang kita cita-citakan bersama untuk negeri ini bisa segera terwujud. Amiiiin.......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar